Mediamassa.co.id — Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah tegas terhadap pelajar yang terafiliasi dengan geng motor. Mulai Mei 2025, mereka akan diwajibkan mengikuti pendidikan di barak militer sebagai bentuk pembinaan karakter dan kedisiplinan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi angka kekerasan di kalangan pelajar sekaligus membentuk mental yang lebih tangguh dan bertanggung jawab. Pendidikan militer untuk pelajar ini diharapkan menjadi solusi konkret terhadap maraknya kasus tawuran dan kriminalitas remaja.
“Kita ingin membentuk karakter generasi muda yang disiplin, beretika, dan memiliki rasa cinta tanah air. Pelajar yang terlibat geng motor akan dididik langsung dengan pola militer,” ujar Dedi Mulyadi di Bandung.
Fokus Pendidikan di Barak Militer: Etika, Disiplin, dan Bela Negara
Program ini tidak hanya berisi latihan fisik, tetapi juga materi etika, kedisiplinan, dan nilai-nilai kebangsaan. TNI Angkatan Darat dilibatkan langsung untuk mengelola kurikulum pendidikan di barak-barak militer Jawa Barat.
Menurut TNI, metode ini dirancang untuk membangun mental positif dan mengembalikan fungsi pelajar sebagai generasi penerus bangsa. Setiap pelajar yang mengikuti program akan dibina agar memiliki tanggung jawab sosial dan nasionalisme yang kuat.
Langkah Tegas Ciptakan Lingkungan Pendidikan Aman
Kebijakan pendidikan militer bagi pelajar terlibat geng motor ini merupakan upaya serius dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan kondusif. Program ini diharapkan mampu mengurangi angka kenakalan remaja serta meningkatkan kualitas generasi muda Jawa Barat.
Dengan adanya pendidikan di barak militer, diharapkan pelajar yang pernah terlibat geng motor dapat kembali ke jalur pendidikan formal dengan semangat baru yang lebih positif.
Social Header