Mediamassa.co.id — Ketegangan muncul antara musisi Rayen Pono dan Ahmad Dhani setelah nama marga "Pono" dipelesetkan menjadi "Porno" dalam undangan diskusi yang disebarkan oleh Dhani.
Meskipun permintaan maaf telah disampaikan dan diterima oleh Rayen, keluarganya di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih merasa tersinggung.
"Dia nggak ngerti Pono itu marga, bukan nama panggung. Gue memaafkan, tapi keluarga gue kan masih marah," ujar Rayen Pono di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Rayen menekankan bahwa masyarakat Indonesia Timur sangat menjunjung tinggi kehormatan marga. Ia menyatakan bahwa meskipun telah mencoba menenangkan keluarganya, kemarahan mereka belum mereda. Rayen juga menyarankan bahwa penyelesaian secara adat mungkin diperlukan, termasuk kemungkinan Ahmad Dhani datang langsung ke NTT.
Insiden ini terjadi saat Ahmad Dhani menyebarkan undangan diskusi mengenai Undang-Undang Hak Cipta, di mana nama Rayen Pono tertulis sebagai "Rayen Porno". Meskipun Dhani telah meminta maaf, dampak dari kesalahan tersebut masih dirasakan oleh keluarga Rayen.
Rayen Pono juga mengkritik peran Ahmad Dhani dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), menyatakan bahwa AKSI tanpa kehadiran Dhani adalah "butiran debu".
Situasi ini menunjukkan pentingnya menghormati identitas budaya dan marga dalam masyarakat Indonesia, serta perlunya penyelesaian yang sensitif terhadap nilai-nilai adat dan kehormatan keluarga.
Social Header